Hadits Tentang Kebersihan – Assalamualaikum sobat dosenpintar.com dalam artikel ini akan dibahas materi mengenai tentang Hadits Tentang Kebersihan, dengan adanya materi ini semoga dapat menambah ilmu kita bersama sama. Dan adapun pembahasan yang tersebut bisa disimak berikut ini.
Hadits Tentang Kebersihan Beserta Latin dan Artinya
Daftar isi
Disini akan kami tuliskan hadits tentang kebersihan disertai tulisan arab, bacaan latin dan artinya, tapi tidak semua kami tuliskan dalam bacaan latin, hanya beberapa saja.
Hadits Tentang Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Tulisan Arab Hadits Tentang Kebersihan Adalah Fitrah Manusia:
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ (أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ) الْخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ،وَنَتْفُ الإِبِطِ، وَقَصّ الشّارِبِ.
Bacaan Latin: Al fithrohu khomsin, al khitanu, wal istihdaadu, wataqliimul adzfaar, wanatful ibithi, waqoshosysyaaribi.
Artinya: “Fitrah manusia ada lima yaitu di khitan (disunat), mencukur rambut kemaluan, memotong kuku (kuku tangan dan kaki), mencabuti bulu ketiak, serta menggunting (merapikan) kumis.” [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah].
Bersiwak (sikat gigi) sangat di anjurkan di dalam islam, sebagaimana hadits berikut:
Tulisan Arab:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ
Artinya: “Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak melaksanakan shalat.” [HR. Al-Bukhari].
Penjelasan:
Dalam hadits ini sangat jelas bahwa islam selaras dengan fitrah manusia yaitu kebersihan, bagaimana tidak kita di suruh untuk berkhitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan merapikan kumis. Semua hal ini adalah bukti bahwa islam mengajarkan untuk menjaga kebersihan yang akan berdampak kepada kesehatan individunya.
Dalam hadits kedua tentang anjuran siwak sebenarnya banyak, seperti saat berwudhu, sebelum membaca Al Quran, ketika akan masuk ke rumah, dan ketika akan sholat tahajud, ini semua menjelaskan tentang menjaga kebersihan dan kesehatan mulut yang di contohkan dan dianjurkan oleh Baginda Nabi Sallalahu alaihi wassalam.
Dalam sabdanya yang lain Beliau Sallalahu alaihi wassalam mengatakan:
السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
Artinya: “Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridho Allah” [H.R Ahmad]
Atsar hadits tentang mandi dan wudhu yang merupakan refleksi dari kesehatan dan kebersihan
Riwayat dari ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu yang berbunyi:
سَأَلَ رَجُلٌ عَلِيًّا رَضِيَ اللهُ عَنْهَ عَنِ الغُسْلِ قَالَ اِغْتَسِلْ كُلًّ يَوْمٍ إِنْ شِئْتَ فَقَالَ لاَ الغُسْل الَّذِي هُوَ الغُسْلُ قَالَ يَوْمَ الجُُُمُعَةِ وَيَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَيَوْمَ الفِطْرِ
Artinya: Seseorang pernah bertanya pada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arofah, hari Idul Adha dan Idul Fithri.” [HR. Al Baihaqi 3/278].
Riwayat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, yang berbunyi:
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى
Artinya: Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang. [HR. Malik dalam Muwatho’ 426. An Nawawi menyatakan bahwa atsar ini shahih]
Hadits tentang wudhu
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Artinya: “Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima -ketika masih berhadas- sampai dia berwudu.“[HR Bukhari dan Muslim]
Dalil Tentang Kebersihan Lingkungan
عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ
Bacaan Latin: ”An sa’dibni abi waqqasin ’an abihi ’aninnabiyyi sallallahu ’alaihi wasallama innallaha tayyibun yuhibbuttayyiba nadifun yuhibbunnadifa karimun yuhibbulkarama jawadun yuhibbuljawada fanaddifu afnaitakum”.
Artinya : ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. [HR. At- Tirmidzi].
Hadits Tentang Kebersihan Diriwayatkan Oleh Imam At Tabrani
Tulisan Arab:
طهِّروا أفنيتَكم فإنَّ اليهودَ لا تُطهِّرُ أفنيتَها
Artinya: “Bersihkanlah halaman rumah kalian karena orang-orang Yahudi tidak suka membersihkan halaman rumah mereka” [HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath, 4/231, dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no.236].
اَلاِسْلاَمُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْافَاِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ
Bacaan Latin: ”Al- islamu nadifun fatanaddafu fainnahu la yadkhululjannata illa nadifun”. (HR. Baihaqiy)
Artinya : ”Agama Islam itu adalah agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”. [HR. Baihaqi].
Penjelasan: Makna suci disini adalah suci dari najis dan juga suci dari dosa, ini juga kenapa di dalam islam mayat yang hendak di kuburkan harus di mandikan, karena agar badan mayat menjadi bersih dan suci.
Hadits Tentang Kebersihan Sebagian Dari Iman
Hadits yang sudah familiar dan sangat terkenal di masyarakat kita adalah hadits yang berbunyi:
اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ
Latin: “annazofatu syathrun minal iman”
Artinya: “Kebersihan sebagian dari iman.” [Hadits palsu]
Hadits ini adalah hadits palsu yang tidak boleh kita menyandarkannya kepada Nabi Muhammad sallalahu alaihi wassalam, walaupun maknanya benar, ada hadits lain yang semakna dengan hadits tersebut yaitu:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Artinya: “Bersuci itu sebagian dari keimanan.” [HR. Muslim]
Kesimpulan Tentang Kebersihan Dalam Islam
Seperti di awal sudah disinggung bahwa kebersihan adalah dan islam adalah fitrah manusia, berarti kalau ada orang yang tidak menyukai kebersihan dan juga islam, maka orang tersebut menyalahi fitrahnya sebagai seorang manusia.
Mandi Wajib dan Wudu
Para ulama dan semua muslim pada umumnya adalah orang orang yang senantiasa menjaga kebersihan, bagaimana tidak, kalau setelah berhubungan, ketika hendak sholat, setelah haid seorang muslim wajib untuk membersihkan dirinya dari kotoran atau hadas, baik hadas besar maupun kecil dengan cara mandi wajib dan wudu.
Gosok Gigi atau Bersiwak
Belum lagi masalah kesehatan mulut, dengan di anjurkannya bersiwak atau menggosok gigi sebelum melakukan beberapa aktifitas, seperti berwudu, sebelum sholat, sebelumbaca Al Quran, sebelum masuk rumah atau bertemu dengan keluarga.
Makanan dan Minuman Hanya Yang Baik lagi Bersih
Dalam masalah makanan, dalam islam di atur mana makanan yang boleh di makan dan makanan yang haram untuk dimakan, semua itu tidak lain adalah agar kesehatan kita terjaga.
Kita tidak boleh memakan bangkai, kecuali binatang yang darahnya tidak mengalir seperti belalang dan juga semua binatang laut,selainnya adalah haram.
Kita juga di larang memakan darah atau marus, tidak boleh makan babi dan tidak boleh meminum minuman yang memabukan.
Kaidah Fiqih
Kaidahnya adalah semua yang di perintahkan oleh Allah subhana hu wataaala pada hakikatnya banyak manfaatnya dari pada mudhorotnya dan apa saja yang di larang oleh Allah pada hakikatnya banyak mudhorotnya dari pada manfaatnya.
Dapat di simpulkan Islam adalah agama yang menujung tinggi dan menganjurkan kebersihan, jikalau tidak maka tidaklah mungkin Allah syariatkan berbagai macam cara bersuci dan aturan tentang makanan dan minuman yang boleh di konsumsi dan tidak.
Demikianlah pembahasan tentang Hadits Tentang Kebersihan. Semoga Allah SWT selalu merihoi apa yang telah kita pelajari bersama sama sehingga menjadi berkah dalam menjalani hidup didunia.
Baca Juga :