Lompat Tinggi: Pengertian, Sejarah,Tahapan, Tehnik dan Peraturan

Posted on

Lompat Tinggi – Halo sobat setia dosenpintar.com, kita sebelumnya telah membahas artikel mengenai Lompat Galah maka selanjutnya kita akan membahas tentang Pengertian Lompat Tinggi, Sejarah,Tahapan, Tehnik dan Peraturannya. Yuk langsung aja simak artikelnya dibawah ini.

Lompat Tinggi
 

Pengertian Lompat tinggi secara umum

Apa sih pengertian lompat tinggi itu? Yaitu salah satu cabang olah raga atletik dimana atlet cabang olah raga ini harus melompat setinggi-tinggi nya untuk melewati mistar tanpa bantuan alat. Meskipun tidak menggunakan alat seperti lompat galah, tetapi para atlet dapat menggunakan beragam gaya saat melompat, seperti gaya gunting, straddle, dan flop.
 

Pengertian Lompat tinggi Menurut Para Ahli

Sementara menurut para ahli pengertian lompat tinggi antaralain sebagai berikut :

  • Menurut Giri Wiarto (2013:36)

    Menurut beliau lompat tinggi merupakan bentuk melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat dengan setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh (mendarat) dengan cara melakukan tolakan dengan menggunakan salah satu kaki supaya dapat mencapai suatu ketinggian tertentu.

  • Menurut Munasifah (2008:25)

    Adapun menurut beliau lompat tinggi merupakan suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan tujuan yaitu memindahkan jarak vertikal titik berat badan setinggi mungkin

  • Menurut Muhajir (2006:131)

    Sedangkan menurut muhajir lompat tinggi merupakan bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki kedepan dalam upaya membawa titik berat badan setinggi dan secepat mungkin jatuh/mendarat, yang mana diperlukan suatu tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai ketinggian tertentu

 

Sejarah Singkat Lompat Tinggi

Lompat tinggi pertama kali dilombakan pada awal abad 19, tepatnya dilakukan di olimpiade yang digelar di Skotlandia.

Pada saat itu gaya gunting paling banyak digunakan atlet, karena atlet tidak diperbolehkan untuk melompat secara semabarangan. Hal ini dilakukan agar meminimalisir dan menghindari terjadinya kecelakaan.

Pada kala itu para atlet melompat menggunakan gaya gunting (namun dengan cara membelakangi mistar) dan mendarat di atas tanah berumput. Ternyata gaya ini malah mengakibatkan cedera bagi para atlet.

Dan setelah itu barulah lompat tinggi dilaksanakan dengan mendarat di atas matras sehingga para atlet bisa terhindar dari kecelakaan. Dan kini, atlet lompat tinggi sudah banyak juga yang menggunakan teknik flop.
 

Tahapan Posisi lompat tinggi

Berikut adalah tahapan dalam posisi lompat tinggi

  1. Awalan, berlari menuju mistar
  2. Tolakan, kaki menumpu pada lantai untuk menjadi dorongan saat melompat
  3. Melayang, gaya dan kedudukan badan ketika berada di udara
  4. Pendaratan, jatuhnya badan diatas matras

 

Peraturan Lompat Tinggi

Adapun peraturan yang ada di dalam cabang olah raga lompat tinggi yaitu :

  • Para atlet bertanding untuk melewati mistar sampai batas tertinggi yang dapat mereka capai. Peserta akan berguguran satu-persatu hingga bertahan satu atlet yang mampu melewati mistar yang tertinggi.
  • Setiap atlet memiliki 3 kesempatan untuk melompati mistar pada ketinggian yang sama. Jika pada 3 kesempatan tersebut atlet gagal, maka ia akan gugur.
  • Tolakan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan satu kaki.
  • Peserta tidak boleh menyenggol atau menjatuhkan mistar.
  • Peserta mengenakan seragam dan segala atribut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan panitia.

 

Lapangan Lompat Tinggi

Lapangan lompat tinggi dibagi menjadi beberapa macam, antaralain :

  1. Area/jalur awalan, berbentuk menyerupai bujur sangkar yang memiliki jarak dari tepi ke titik pusat sejauh 15 meter sebagai jarak awalan atlet sebelum melakukan tolakan. Peserta dapat melakukan awalan dari jalur yang lebih jauh lagi selama tidak melebihi batas.
  2. Daerah tolakan berada disekitar depan dan bawah mistar. Area tolakan harus dibuat sedatar mungkin, bersih, serta tidak licin untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.
  3. Mistar dengan ukuran 3-4 meter dengan berat maksimal 2kg, mistar ini disangga dengan menggunakan penyangga mistar yang diletakan sejajar dengan jarak yang sama dengan panjang mistar.
  4. Mistar ditopang dengan menggunakan penopang mistar yang ada pada masing-masing tiang penyangga, ukuran dari penopang mistar yakni 4x6cm.
  5. Matras yang memiliki ukuran 3×5 meter. Matras ini terbuat dari bahan busa dengan ketebalannya 60 cm.

 

Teknik Dasar Lompat Tinggi

Teknik Awalan

Tahap pertama yang harus dilakukan oleh atlet lompat tinggi adalah awalan. Yaitu melakukan ancang-ancang dan berlari untuk bisa menciptakan gaya dorong ke atas, dan untuk mengambil jarak yang lebih jauh tergantung oleh keinginan dari seorang atlet lompat tinggi.

Teknik Tolakan

Selanjutnya adalah tolakan, tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan. Tahap ini berfungsi untuk pijakan terakhir yang dilakukan oleh seorang atlet lompat tinggi, dan harus dilakukan dengan sangat kuat agar memiliki daya dorong yang sangat kuat ke arah atas.

Teknik Melayang

Tahap yang ketiga ini sangat penting diperhatikan oleh para atlet. Atlet harus bisa melayang setinggi mungkin dan berusaha untuk tidak mengenai mistar pengukur agar lompatan yang dilakukan bisa secara resmi dinyatakan berhasil. Terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam tahap ini,antaralain teknik gunting, guling, guling ke samping, dan juga teknik flop.

Teknik Mendarat

Yang terakhir adalah pendaratan, tahapan ini cenderung aman karena terdapat bantalan yang akan melindungi atlet saat melakukan sebuah pendaratan. Walaupun begitu para atlet tetap perlu memerhatikan pendaratan yang baik dan juga benar, karena hal ini dapat mengurangi risiko cidera.
 

Gaya Lompat Tinggi

gaya lompat tinggi

Gaya Gunting

Teknik ini merupakan teknik lompat tinggi yang pertama kali digunakan. Teknik gunting dilakukan dengan cara melompat setinggi mungkin, kemudian mengangkat kedua kaki mengarah ke depan sehingga mampu melewati mistar yang telah ditentukan. Teknik gunting memerlukan timing yang tepatagar kaki bisa melewati mistar tanpa menyentuh mistar tersebut.

Gaya Guling (Straddle)

Selanjutnya adalah gaya guling atau straddle, teknik ini dilakukan dengan cara melompat lalu melewati mistar dengan keadaan tubuh yang lurus menghadap ke bawah agar atlet bisa melewati mistar dengan sempurna lalu mendarat dengan cara mengguling. Gaya ini juga memerlukan timing yang tepat.

Gaya Flop

Teknik ini sangat populer dan sering digunakan pada masa kini, ini dikarenakan gaya flop lebih efektif dalam melewati mistar. Dilakukan dengan cara membalikkan badan ketika di atas udara (untuk meminimalisir bagian tubuh menyentuh mistar) dan dapat menciptakan ketinggian yang sangat maksimal, walaupun sebenarnya teknik ini sangat sulit dilakukan karena harus melakukan latihan yang rutin.

Gaya Guling Sisi (Western Roll)

Yang terakhir adalah Gaya guling sisi atau western roll, yang mana pada dasarnya teknik ini hampir mirip dengan teknik stranggle. Yang membedakan keduanya hanya terletak pada posisi saat berada di udara, jika menggunakan teknik stranggle atlet harus menghadap ke bawah, sedangkan teknik western roll atlet harus menghadap ke arah samping.

Demikianlah artikel mengenai Pengertian Lompat Tinggi, Sejarah,Tahapan, Tehnik dan Peraturan, saya harap artikel diatas dapat membantu sobat setia dosenpintar.com dalam menambah ilmu serta wawasannya. Terus pantengin dosenpintar.com untuk update artikel-artikel lainnya.

 

Baca Juga :  Pengertian Atletik