Cerita Fantasi : Pengertian, Jenis, Contoh, Struktur dan Lengkap

1. Cerita Fantasi Panjang

Di sebuah desa, hiduplah seorang pemuda miskin sebatang kara. Dia tidak mempunyai apapun kecuali sebuah gubuk kecil yang telah rapuh yang merupakan peninggalan orang tuanya. Untuk menghidupi kebutuhannya, si pemuda tersebut selalu mencari kayu di hutan lalu dijualnya atau ditukarnya dengan kebutuhan pokok lainnya. walaupun hidup serba kekurangan, tetapi pemuda tersebut sangat baik hati dan penyabar.

Dan pada suatu hari pemuda itu tengah mencari kayu, lalu ua mendengar raungan singa sedang kesakitan di balik semak-semak. Dengan perasaan ragu-ragu, ia lantas menghampiri singa tersebut yang sedang merintih akibat serpihan kayu menusuk bagian punggung singa. Dipenuhi rasa takut si pemuda yang merasa prihatin dan iba kemudian menghampiri si singa sambil mencoba menenangkan singa.

“Tenanglah wahai raja hutan, aku tidak akan menyakitimu atau memburumu. Aku hanya akan membantu melepaskan duri ini dari pungungmu”. Mendengar ucapan pemuda tersebut, singa itu kemudian terdiam seolah mempersilakan pemuda untuk menolongnya. Beberapa saat kemudian duri di punggu singa berhasil di cabut. Pemuda itu kemudian berlari menjauh dari singa tersebut karena takut dimangsa.

Sesaat akan kembali ke tempat mencari kayu bakar, ia tidak sengaja menabrak kereta kencana milik raja yang sedang lewat sehingga kereta tersebut terbalik. Walau sudah berlutut serta meminta maaf, raja tetap memerintah pengawalnya untuk menangkap dan memenjarakan si pemuda malang tersebut. setelah beberapa hari di penjara pemuda tersebut akhirnya di jatuhkan hukuman mati.

Pada malah hari, dimasukkan lah pemuda ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas. Dengan perasaan sedih dan pasrah, ia merelakan dirinya menjadi santapan binatang buas. Namun begitu kagetnya pemuda tersebut ketika binatang yang ada di dalam ruangan tersebut tidak menyentuhnya sama sekali. Setelah masuk siang hari, baru ia mulai bisa melihat, binatang apa yang ada dalam ruangan.

Hewan yang sangat buas tersebut adalah singa yang ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa tersebut ternyata peliharaan kesayangan milik raja. Pemuda tersebut lalu bertanya kepada singa “mengapa kau tidak menjalankan perintah raja untuk memangsaku wahai singa?. Singa tersebut kemudian menjawab “Mana mungkin aku menyakiti orang yang telah berjasa menolong dan menyelamatkan ku”.

2. Cerita Fantasi Singkat

Di dalam sebuah bar, ada seorang pemuda berbadan kecil sedang duduk santai sambil menikmati seteguk bir. Namun, datang seorang preman lokal lalu menghampiri si pemuda itu dan langsung menendangnya keras. “Hyaaaahhh!!” Pemuda kecil itu pun langsung jatuh tersungkur dari bangku yang ia duduki. Saat si pemuda bangun,  preman itu berkata dengan angkuhnya, “Rasakan jurus beladiri ku dari Zimbabwe.” Karena ketakutan, si pemuda itu pun tak menanggapi.

Si pemuda kecil ini lalu kembali duduk ke bangkunya. Namun selang beberapa menit kemudian, preman tadi kembali menghampirinya dan si preman langsung membanting pria ini. “Gbraaakkk” Pemuda kecil itu terjerembab. Saat dia bangun, preman itu berkata lagi, “Itu tadi teknik gulat dari Ukraina.” Namun lagi-lagi pemuda kecil itu tetap tidak menanggapi dan ia perlahan-lahan kembali duduk.

Meskipun sudah dua kali dihajar, si preman tetap belum puas dan kembali menonjoknya, “Debuuuggg!” Pemuda kecil kembali terjatuh, lalu si preman ini berkata, “Itu tadi pukulan dari Wakanda”. Pemuda kecil yang menyadari bahwa mulutnya mengeluarkan darah pun lanngsung bangun dan tidak kembali ke bangkunya. Perlahan-lahan si pemuda ini keluar dari bar. Tidak disangka-sangka, si pemuda kecil itu justru malah masuk ke bar tadi dan langsung menghampiri si preman. Tanpa berkata apa-apa lagi dia langsung memukul kepala si preman dengan kuat, “Bletokkkk!” Si preman langsung jatuh dan tak sadarkan diri. Pemuda kecil ingin memberikan penjelasan, tapi si preman tak kunjung siuman. Akhirnya pemuda kecil ini menghampiri si pemilik bar dan berkata, “Pak, jika preman ini sudah bangun tolong beritahu bahwa yang tadi itu linggis dari gudang.”

3. Cerita Fantasi Pendek

Pada suatu saat di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah dua saudara kembar yang mempunyai kekuatan sihir. Mereka adalah Dian dan Dina. Tetapi, meskipun mereka berdua merupakan saudara kembar, watak dari keduanya amatlah berbeda drastis. Dian memiliki sifat sombong dan angkuh, sementara Dina adalah anak yang cerita dan baik hati. Dian mempunyai keistimewaan yaitu dirinya menguasai sihir lebih banyak sehingga membuatnya sombonh dan selalu memamerkan kemampuannya.

Sementara Dina yang merupakan adik dari Dian selalu melarang kakaknya untuk memamerkan kekuatannya kepada teman-temannya dan ia juga melarang Dian untuk menggunakan sihir secara sembarang. Akan tetap Dian selalu mengelak dan mengatakan bahwa Dina iri oleh kemampuan sihir yang dimiliki Dian. Perilaku Dian justru semakin menjadi-jadi, Dian pun merubah semua benda di sekelilingnya menjadi batu begitupun hewan ternak milik keluarganya.

Dina terus menasihati sang kakak tapi tetap saja Dian yang keras kepala tidak mendengarkan, ia merasa bahwa dirinya paling kuat dan hebat, sampai-sampai seluruh benda di dalam rumahnya diubah menjadi batu. Namun terdapat satu benda yang belum diubah, yaitu cermin. Dian yang sedang membaca mantera berniat mengubah sebuah cermin menjadi batu ternyata justru berbalik ke arahnya. Mantera itu ternyata terpantul kembali ke arah Dian.

Dian akhirnya berubah menjadi batu. Melihat keadaan adiknya, Dina lantas memberitahu hal ini kepada guru sihir kemudian meminta bantuannya untuk membebaskan Dian dari sihir yang diperbuatnya sendiri. Ternyata guru sihirnya tidak bisa membantu, karena mantera tersebut bersifat abadi dan hanya bisa di ubah oleh orang yang memiliki telah membacakan mantera sihir mengubah benda menjadi batu.

4. Cerita Fantasi Persahabatan

Siang itu, aku dan kedua temanku sedang duduk santai di tepi sungai. Tiba-tiba munculah seorang peri di hadapan kami. Peri tersebut menawarkan tiga buah berlian kepada kami. Diantara tiga buah berlian tersebut kami disuruh memilih, ada warna merah, kuning, dan biru. Dito, salah seorang temanku, memilih berlian warna biru karena terpukau akan keindahan warnanya. Sementara Gito, temanku yang lain, menolak tawaran dari peri tersebut. Rupanya ia tidak tertarik dengan ketiga berlian itu. Melihat reaksi Gito, Anri pun langsung tersadar. Ia pun mengembalikan berlian yang telah diambilnya tadi. Tak lupa, ia mengatakan kepada sang peri bahwa seindah apapun berlian, takkan pernah seindah persahabatan yang terjalin di antara kami. Sang peri yang mendengar ucapan Anri tersebut merasa terharu. Tanpa kami minta, ia pun menyajikan di hadapan kami sebuah pemandangan indah dengan pelangi yang begitu memukau di langit serta burung – burung yang berkicau indah. Ia berkata, “Ini hadiah sederhana dariku karena kalian telah setia sebagai sahabat.” Tak lama, ia pun menghilang dari pandangan kami.