Tut Wuri Handayani – Halo sobat setia dosenpintar.com, kali ini kita akan membahas artikel mengenai Tut Wuri Handayani : Pengertian, Sejarah, Lambang dan Maknanya. Yuk langsung aja sobat semua simak artikel lengkapnya di bawah ini.
Sejarah Pembentukan Tut Wuri Handayani
Soewardi merupakan Bapak yang mencetuskan pertama kali Pendidikan yang berada di Indonesia, pada bulan September 1919, Soewardi kembali ke Negara Indonesia dan langsung bergabung kedalam Sekolah yang merupakan binaan dari saudaranya sendiri. Pengelaman belajar yang Beliau dapatkan di Luar Negeri digunakannya untuk mengembangkan konsep Pendidikan bagi sekolah, yang Soewardi dirikan pada tanggal 3 Juli 1922, yaitu Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Instituut Taman Siswa).
Saat Soewardi berusia genap 40 tahun menurut perhitungan Kalender Jawa, Beliau menggantikan namanya menjadi Ki Hajar Dewantara. Beliau melakukan pergantian nama tersebut karena tidak mau lagi menggunakan gelar kebangsawanan didepan muridnya dan dapat dengan bebas untuk bisa dekat dengan rakyat yang akan menjadi muridnya, baik secara fisik maupun jiwa.
Ki Hajar Dewantara menggunakan Sistem pendidikan yang memakai sebuah Semboyan dan hingga kini sangat dikenal oleh kalangan pendidikan di seluruh Indonesia. Semboyan tersebut menggunakan bahasa Jawa, yang mana bunyinya adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani yang artinya Dari depan memberi contoh, Dari tengah memberi semangat, Dari belakang memberi dorongan.
Pada pembentukan pertama Kabinet Republik Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan Indonesia, pada tahun 1957 beliau mendapatkan gelar kehormatan sebagai Doktor (Doctor Honoris Causa) dari Universitas tertua di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada.
Akhirnya beliau pun dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, berkat jasa-jasa nya dalam pendidikan di Indonesia. Selain itu, Hari Kelahiran Beliau dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Beliau wafat pada tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata, Yogyakarta.
Arti Semboyan Tut Wuri Handayani
Terdapat tiga kalimat yang menjadi dasar di dalam semboyan Tut Wuri Handayani, adapun penjelasan dari ketiga kalimat tersebut antaralain:
Semboyan | Artinya |
Ing Ngarsa Sung Tulada | Yang berada di depan (seorang guru) harus memberi teladan dan contoh yang baik |
Ing Madya Mangun Karsa | Yang berada di tengah (seorang guru dan murid) harus bisa menciptakan prakarsa dan ide |
Tut Wuri Handayani | Yang berada di belakang (seorang guru) harus memberikan sebuah arahan serta dorongan |
Lambang dan Makna Tut Wuri Handayani
Adapun makna dari lambang yang ada dalam logo Tut Wuri Handayani adalah sebagai berikut :
Lambang | Makna |
Bidang segi lima berwarna biru | Menggambarkan sebuah alam kehidupan dari pancasila |
Logo Tut Wuri Handayani | Merupakan sebuah penghormatan serta penghargaan bagi mendiang Ki Hajar Dewantara |
Belencong menyala | Sebuah lampu yang dapat membuat suatu pertunjukkan kian hidup |
Burung Garuda | Menggambarkan sifat yang gagah perkasa, dinamis, dan juga mampu juga mandiri mengarungi angkasa raya |
Buku | Sebagai sumber dari seluruh ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. |
Warna putih | Pembentukan karakter yang bersih dan suci |
Warna biru muda | Jiwa untuk mengabdi pada Indonesia takkan pernah berhenti |
Demikianlah artikel yang membahas tentang Tut Wuri Handayani : Pengertian, Sejarah, Lambang dan Maknanya. Saya harap artikel diatas dapat membantu sobat dosenpintar.com semua dalam mencari jawaban ataupun menambah ilmu serta wawasan. Sampai jumpa lagi di artikel-artikel lainnya.