Sifat Wajib Allah dan Artinya

Posted on

Sifat Wajib Allah dan Artinya – Assalamualaikum wr.wb sobat dosenpintar.com dalam kesempatan yang in syaa Allah di berkahi oleh Allah SWT ini penulis hadir untuk membagikan sebuah artikel yang kali ini membahas tentang Sifat Wajib Allah dan Artinya. Untuk uraian terlengkapnya bisa sobat simak berikut dibawah ini.

Sifat-sifat wajib Allah

Sifat Wajib Allah
Sifat Wajib Allah

Wujud (ada)

Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud yang artinya ada. Wujud dalam arti disini, Allah itu zat yang pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala.

Bukti bahwa Allah itu ada adalah Allah menciptakan alam semesta ini dan semua makhuk hidup dimuka bumi. Allah berfirman dalam surat As-Sajadah:

“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” (QS. As – Sajadah : 4)

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS. Thaha : 14)

Qidam (Terdahulu/Awal)

Sifat Qidam artinya terdahulu. Allah adalah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sebagaima sebagai pencipta, Allah ada lebih dahulu dari segala sesuatu yang diciptakannya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

هُوَ الۡاَوَّلُ وَالۡاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالۡبَاطِنُ‌ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ

Huwal Awwalu wal’Aakhiru waz Zaahiru wal Baatinu wa huwa bikulli shai’in Aliim

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3)

Baqa’ (Kekal)

Sifat wajib Allah yang selanjutnya adalah Baqa’ yang artinya kekal.  Allah itu Maha kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT.

Baca Juga :  Ceramah Singkat Tentang Sedekah

Sebagaimana disampaikan dalam firman Allah sebagai berikut.

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

“Tiap – tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan”. (QS. Al – Qasas : 88)

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. (QS. Ar – Rahman : 26-27)

Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaannya)

Karena Allah SWT adalah yang pencipta, maka Allah sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaanya. Tidak ada satupun yang mampu sebanding denganNya dan mampu menyerupai keagunganNya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ.

“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al – Ikhlas : 4)

“Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat”. (QS. Asy – Syura : 11)

Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)

Sifat wajib Allah selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Allah Ta’ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan bentuan siapapun.

Dalam Al-Quran dijelaskan:

“Sesungguhnya Allah benar – benar Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta”. (QS. Al – Ankabut : 6)

Wahdaniyah (Tunggal/Esa)

Allah Maha Esa atau tunggal. Arti Esa/tunggal disini, bahwa Dialah satu-satunya tuhan pencipta alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa”. (QS Al – Anbiya : 22)

Qudrat (Berkuasa)

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah : 20)

Iradat (Berkehendak)

Allah berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun itu terjadi atas kehendak Allah SWT. Bila Allah SWT berkehendak, maka jadilah dan tidak ada seorang pun yang bisa mencegahNya.

Baca Juga :  Ayat Tentang Kematian

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107)

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.”(QS. Yasiin: 82)

‘ilmun (Mengetahui)

Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak tampak.

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. (QS. Qaf : 16)

Hayat (Hidup)

Allah Ta’ala Maha Hidup, tidak akan pernah mati, binasa, ataupun musnah. Dia kekal selamanya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya”. (QS. Al – Furqon : 58)

Sama’ (Mendengar)

Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya baik yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al – Maidah : 76)

Basar (Melihat)

Allah Maha melihat segala sesuatu, Semua yang ada di dunia ini tidak luput dari pengelihatan Allah SWT. Pengelihatan Allah tidak ada batasannya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al – Hujurat : 18)

“Dan perumpamaan orang – orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. (QS Al – Baqarah : 265)

Qalam (Berfirman)

Allah berfirman melalui kitab-kitan yang diturunkan melalui perantara para Nabi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya”. (QS. Al – A’raf : 143)

Qadiran (Berkuasa)

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

Baca Juga :  Allahumma Yassir Wala Tu’assir

“Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah : 20)

Muridan (Berkehendak)

Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Apabila Allah sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang dapat menolak kehendakNya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107)

Aliman (Mengetahui)

Aliman artinya Mengetahui. Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu” … (QS. An – Nisa : 176)

Hayyan (Hidup)

Allah Maha Hidup, Dia selalu mengawasi hamba-hambaNya dan tidak pernah tidur.

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ

“Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)

Sami’an (Mendengar)

Allah memiliki sifat Sami’an yang berarti mendengar. Allah itu Maha pendengar. Tidak ada yang terlewatkan bagi Allah dan tidak ada pula yang melampui pendengaranNya.

Bashiran (Melihat)

Bashiran juga memiliki arti melihat. Allah selalu melihat dan mengawasi hamba-hambaNya, oleh karena itu, sudah semestinya kita selalu berbuat kebaikan.

Mutakalliman (Berfirman atau Berkata-kata)

Mutakalliman juga berarti berfirman. Allah berfirman lewat kitab – kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.

Sifat Mustahil Allah

Sifat mustahil Allah adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Nah untuk lebih jelasnya berikut sifat mustahil Allah.

  1. ‘Adam  = Tiada (bisa mati)
  2. Huduth  = Baharu (bisa di perbaharui)
  3. Fana’ = Binasa (tidak kekal/mati)
  4. Mumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya
  5. Qiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain
  6. Ta’addud = Berbilang – bilang (lebih dari satu)
  7. Ajzun = Lemah
  8. Karahah = Terpaksa
  9. Jahlun = Bodoh
  10. Mautun = Mati
  11. Shamamun = Tuli
  12. ‘Umyun = Buta
  13. Bukmun = Bisu
  14. Kaunuhu ‘Ajizan = Zat yang lemah
  15. Kaunuhu Karihan = Zat yang terpaksa
  16. Kaunuhu Jahilan = Zat yang bodoh
  17. Kaunuhu Mayyitan = Zat yang mati
  18. Kaunuhu Asshama = Zat yang tuli
  19. Kaunuhu ‘Ama = Zat yang buta
  20. Kaunuhu Abkama = Zat yang bisu

Demikianlah artikel yang telah membahas tentang Sifat Wajib Allah dan Artinya. Semoga dengan dibagikannya artikel ini bisa menambah wawasan kita bisa memberikan manfaat untuk kita semua.

Baca Juga :