Pengertian Ekspektasi – Halo sobat artikel dosenpintar.com Tidak asing lagi bukan dengan istilah ekspektasi, kalian semua sudah pasti pernah mendengarnya, tapi kalau menurut kalian ekspektasi itu apa?
Sering kali kita tak bisa menjawab pertanyaan semudah itu karena biasanya kita tahu tapi kita tidak pandai menjelaskan kepada orang lain, nah jangan bingung kalau ada yang bertanya langsung saja arahkan untuk membaca artikel ini, karena kali ini kita akan membahas istilah ekspektasi beserta contohnya, jadi langsung saja selamat membaca sobat.
Pengertian Ekspektasi
Daftar isi
Ekspektasi merupakan sebuah pengharapan yang juga memiliki keyakinan akan menjadi kenyataan di masa yang akan datang pada situasi-situasi tertentu. Ekspektasi timbul atas dasar kumpulan perhitungan rasional dan bisa juga hanya berupa angan-angan seseorang. Ekspektasi biasanya menciptakan upaya seseorang untuk bisa mewujudkan harapan tersebut. Hasilnya bisa berupa sebuah kenyataan yang bisa sangat sama dengan ekspektasi atau berkebalikan dari ekspektasi.
Pengertian Ekspektasi Menurut Para Ahli
Fleming dan Levie (1981)
Fleming dan Levie mencetuskan pendapat bahwa ekspektasi merupakan segenap rasa ingin, pengharapan, juga cita-cita terhadap suatu hal yang sangat ingin diraih diwujudkan dengan tingkah laku dan tindakan yang nyata.
Anderson dan Chambers (1985)
Mereka menyampaikan pengertian ekspektasi ialah semua yang dipercayai konsumen beikaitan dengan apa yang akan diperolehnya terkait dengan semua kinerja produk-produk atau suatu pelayanan tertentu.
Boeree (2005)
Boeree mendefinisikan ekspektasi merupakan bentuk harapan rasa kesenangan yang tidak konstan serta yang timbul dari suatu gagasan mengenai tentang suatu hal yang ada di masa depan.
Sutisna (2001)
Menurut Sutisna, Ekspektasi ialah bentuk keyakinan dan kepercayaan individu yang sebelumnya telah mengetahui tentang berbagai macam hal yang harus terjadi pada situasi-situasi tertentu.
Contoh Ekspektasi
Berikut ini merupakan 3 contoh ekspektasi :
1. Ekspektasi di Bidang Ekonomi
Ekspektasi ekonomi merupakan pemahaman yang merupakan wujud harapan atau biasa disebut prognosis untuk rencana pembangunan ekonomi di masa yang akan datang. Wujud harapan ekonomi dapat mencakup beberapa hal, seperti pengangguran, inflasi, neraca perdagangan, dan lain sebagainya.
Contoh:
Indonesia memperkirakan pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi akan mencapai peningkatan hingga 7%. Ternyata pada realitanya, harapan ini tidak sesuai karena faktor yang ada dan mempengaruhi sistem pertumbuhan ekonomi tidak bisa mencapai tingkat 7%. Harapan ekonomi juga tidak selalu sesuai ekspektasi, terkadang lebih bagus dari ekspektasi dan terkadang lebih buruk dari ekspektasi.
2. Ekspektasi di Dunia Kerja
Wujud harapan dalam dunia kerja ini ada pada ruang lingkup perusahaan dan karyawan. Wujud harapan antara kedua belah pihak ini (karyawan dan perusahaan) sering tidak sama dengan realita.
Perusahaan mengharapkan bisa menarik karyawan yang mampu memberikan kontribusi signifikan untuk bisnis perusahaan dengan gaji rendah. Sedangkan karyawan berharapan mendapat gaji yang tinggi dan diberikan fasilitas yang membuat para karyawan nyaman melakukan pekerjaan serta mendapat tugas yang mudah.
Contoh:
Perusahaan memasang iklan lowongan pekerjaan untuk posisi IT support yang berkualitas. Dengan gaji Rp 6 jt/bulan, perusahaan berharap karyawan mampu menjalankan banyak pekerjaan yang sanggup dikerjakan.
Sedangakan pelamar berekspektasi memiliki gaji yang sebesar Rp.10 jt/bulan untuk lowongan kerja itu. Seimbang dengan kualifikasi dan tanggung jawab yang tinggi permintaan perusahaan.
Untuk menemukan IT Support yang dibutuhkan, perusahaan harus menentukan satu opsi dar dua opsi:
- Harapan yang diinginkan diganti atau diturunkan
- Naikkan gaji yang ditawarkan, atau tergantung dengan harapan pelamar.
3. Ekspektasi Dalam Hubungan Manusia
Dalam lingkup hubungan manusia, semua individu pasti sering memiliki harapan dengan orang lain. Seseorang bisa melakukan apa saja dengan tujuan untuk memenuhi keinginan, tetapi sering kali apa yang terjadi tidak seperti yang diharapkan.
Contoh:
Seorang laki-laki berusaha untuk mendekati seorang perempuan yang menurutnya idaman dengan bermacam cara. Menurut laki-laki ini semua upaya yang telah dilakukannya akan membuat perempuan idamannya ini luluh. Pada kenyataannya perempuan ini justru merasa sangat terganggu dan selalu berusaha menghindari. Kesimpulan yang dapat diambil dari contoh kasus yang ini memperlihatkan bahwa benar ekspektasi tidak selalu sama dengan realita.
Cara Mengubah Ekspektasi Menjadi Motivasi
Harapan orang yang kita yakini dan percayai bahkan kita hormati tentu memiliki pengaruh yang besar pada hidup kita. Cukup menarik, harapan orang-orang asing realinya memiliki dampak lebih besar.
Baik ekspektasi bisa menjadi motivasi bagi individu, kita sudah tahu bahwa ekspektasi tidak selalu sesuai dengan realita, ekspektasi ini sudah pasti selalu membentuk harapan yang baik dalam bayangan, dengan kesadaran bahwa ekspektasi belum tentu akan selalu sama dengan realita maka setiap individu akan termotivasi, terdorong untuk mewujudkan harapan bagus sehingga menjadi realita.
Bisa juga kita melihat pencapaian seseorang, dan muncul rasa ingin mendapatkan pencapaian tersebut sehingga tercipta dorongan dalam diri untuk berbuat lebih agar mampu mencapai keinginan tersebut.
Perbedaan Ekspektasi dan Realita
Ekspektasi merupakan sebuah kondisi pembayangan atau pengharapan yang diinginkan untuk terjadi, namun belum ada jaminan ekspektasi ini akan terjadi. Sedangkan realita adalah kondisi dimana sesuatu telah terjadi dan mutlak tidak bisa kita ubah realita juga bisa menyenangkan atau realita yang pahit.
Demikialah artikel mengenai pengertian ekspektasi kali ini, semoga ilmu yang telah kita dapat bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan pernah bosan untuk membaca. Salam baca sampai jumpa di artikel berikutnya.
Baca Juga :
- Pengertian Interaksi Manusia Komputer
- Pengertian Drama : Ciri, Unsur, Struktur dan Jenis
- Pengertian Karakter : Jenis dan Unsur