Pengertian Kristalisasi – Hello para pembaca dosenpintar.com, sering kali kita melihat di laboratorum, bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat beberapa zat tidak murni ,Cara memurnikan zat tersebut bisa digunakan berbagai cara, jika zat tersebut merupkan zat cair dapat dilakukan dengan metode destlasi, adapun jika zat tersebut merupakan padatan, maka tekhnik pemisahan yang dilakukan adalahd engan metode kristalisasi, namun jika zat padat tersebut mudah menguap, maka pemurniannya dilakukan dengan metode sublimasi pada artikel kali ini kita akan membahas materi dalam pelajaran kimia mengenai apa itu kristalisasi beserta contohnya. Yuk langsung aja kita simak artikel ulasan lengkapnya di bawah ini.
Bila suatu zat padat dicampur dengan cairan maka zat ini akan larut dalam cairan dan ketika kita terus menambahkan lebih banyak zat ini ke cairan, kita akan mencapai titik di mana setelah titik ini zat padat ini tidak lagi bisa dilarutkan dalam cairan nah, titik ini disebut sebagai titik jenuh, dan larutan ini disebut larutan jenuh.
Ketika zat pelarut mengalami penguapan, maka akan tertinggal zat-zat terlarut di tempat asal.
Zat padat terlarut akan keluar dari larutan dan akan terbentuk kristal yang terakumulasi di bawah permukaan larutan.
Kristalisasi Adalah
Daftar isi
Prose pemisahan komponen partikel zat padat yang terlarut di suatu larutan ketika zat padat ini menjadi kristal.
Proses Kristalisasi
Proses kristalisasi terdiri dari dua tahap utama, yang pertama adalah nukleasi dan yang kedua adalah pertumbuhan kristal. Nukleasi adalah langkah pertama di mana molekul padat yang terdispersi dalam larutan akan bergabung dan membentuk ikatan, agregat padatan ini membentuk biji kristal berukuran nanometer (sangat kecil), tetapi bibit kaca belum stabil, Anda membutuhkan ukuran tertentu agar biji kristal stabil.
Pertumbuhan kristal adalah proses nukleasi lanjutan, di mana kristal nuklei atau biji yang telah mencapai ukuran tertentu akan bergabung dengan atom lain untuk membentuk struktur kristal yang sama, sehingga ukuran kristal akan meningkat. Munculnya pertumbuhan kristal hanya dapat terjadi karena sistem terlalu jenuh (oleh senyawa yang membentuk kristal), sehingga ukuran kristal akan meningkat terus menerus hingga sistem (larutan) tidak lagi dalam keadaan yang sangat jenuh.
Contoh Proses Kristalisasi:
Pembentukan Stalaktit dan Stalagmit
Atalaktit dan stalagmit terbentuk ketika kapur larut dalam air dan membentuk kristal untuk menghasilkan formasi di dalam gua. Stalaktit adalah formasi di langit-langit gua yang terbentuk ketika air yang mengandung kapur menetes dan stalagmit terbentuk ketika tetesan ini mencapai permukaan gua dan membentuk kristal.
Pemurnian Gula
Gula merupakan kristal yang dihasilkan dari peng-kristalan zat gula yang terdapat di sari tebu. Sari tebu ini campurkan samapi titik jenuh dan disuling dengan pemanansan sehingga menyisakan kristal gula.
Pembentukan Salju
Salju adalah kristal yang terbentuk dari air yang dibekukan dalam es padat.
Jenis – Jenis Proses Kristlalisasi
Untuk proses kristlalisasi dapat dibagi menjadi 3 proses
- Kristalisasi dari larutan
- Kristalisasi dari lelehan
- Kristalisasi dari Fase uap
Penggunaan kristalisasi
Ada banyak kegunaan kristalisasi di dunia industri, termasuk:
- Industri garam dapur menggunakan konsep kristalisasi dalam pembuatan kristal garam.
- Industrial kaca menggunakan teori kristalisasi silika untuk membuat kaca.
- Industri gula, gula pasir adalah kristal glukosa di mana proses produksinya melibatkan proses kristalisasi.
- Industri makanan, seperti produksi bubuk kopi instan tanpa pulp, menggunakan metode kristalisasi, sehingga kristal kafein dan gula dapat larut dengan cepat dalam air panas.
Demikianlah artikel Pengertian Kristalisasi beserta ulasan lengkapnya. Semoga artikel ini bisa membantu para pembaca dosenpintar.com sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya
Baca Juga :
- Tabel Periodik Unsur Kimia
- Konfigurasi Elektron
- Teori Asam Basa : Pengertian, Sifat, Menurut Para Ahli